Minggu, 11 Oktober 2015

Pendahuluan Statistika


Statistika


Definisi


Kata “Statistik” diartikan sebagai “Kumpulan data, baik yang berwujud data kuantitatif maupun yang tidak berwujud data kualitatif, yang mempunyai arti penting dan kegunaan besar bagi suatu negara”. Pada perkembangan selanjutnya, arti kata “Statistik” hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud data kuantitatif saja. Dalam kamus ilmiah populer, kata “Statistik” berarti tabel, grafik, daftar informasi, angka-angka. Sedangkan kata “Statistika” berarti ilmu pengumpulan, analisis, dan klasifikasi data, angka sebagai dasar untuk induksi.

Definisi Statistika menurut Oxford Dictionaries adalah ilmu yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa angka dalam jumlah yang banyak. Sedangkan definisi Statistika menurut KBBI ada 2 yaitu :

  • Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara mengumpulkan, menggolongkan, menganalisis, dan mencari keterangan dari data berupa angka.

  • Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, penyelidikan dan kesimpulannya berdasarkan bukti berupa angka

Sejarang perkembangan ilmu Statiska

Pada awalnya perkembangan statistika diawali sebagai suatu ilmu yang membahas cara-cara mengumpulkan angka sebagai hasil pengamatan menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami. Menurut Spiegel (1961) statistika berasal dari kata “status” yang berarti negara. Sehingga pada awalnya statistika berkaitan dengan ilmu untukangka-angka (keterangan) atas perintah raja suatu negara, yang ingin mengetahui kekayaan negaranya, jumlah penduduk, hewan piaraan, hasil pertanian, dan modal. Contoh tertua mengenai hal ini dapat diambil dari zaman Kaisar Agustus yang membuat pernyataan bahwa seluruh dunia harus dikenai pajak, sehingga setiap orang harus melapor kepada statistikawan terdekat (pengumpul pajak). Peristiwa lain di dalam sejarah yang dapat dikemukakan ialah sewaktu William si Penakluk memerintahkan mengadakan pencacahan jiwa dan kekayaan di seluruh wilayah Inggris untuk pengumpulan pajak dan tugas militer. Semua pengamatan dicatat di dalam sebuah buku yang dikenal dengan Domesday Book. Dari keperluan semacam ini timbullah teknik pencatatan angka-angka pengamatan dalambentuk daftar dan grafik.
Bagian statistika yangmembicarakan cara mengumpulkan dan menyederhanakan angka-angka pengamatan inidikenal sebagai statistika deskriptif. Statistika deskriptif dapat berkembang tanpa memerlukan dasar matematika yang kuat, selain kecermatan dalam teknik berhitung. Sejak tahun 1700-an analisis data yang dilakukan secara deskriptif berdasarkan tabel-tabel frekuensi, rataan, dan ragam untuk sampel (contoh) ukuran besar. Tahun 1800-an merupakan awal penggunaan grafik-grafik untuk penyajian data, seperti histogram, sejalan dengan penemuan sebaran (kurva) Normal. Florence Nightengale(1820-1920) adalah seorang perawat yang terkenal dengan inovasi di bidang ilmu perawatan merupakan pelopor dalam penyajian data secaragrafik. Selama perang Crimean, Nightengale mengumpulkan data dan membuat system pencatatan. Dari data tersebut dapat ditentukan tingkat mortalitas yang dapat menunjukkan hasil perbaikan kondisi kesehatan yang cenderung menurunkan tingkat kematian. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk grafik yang merupakan suatu inovasi statistika waktu itu. Dalam statistika deskriptif tidak ada perbedaan antara data yang diperoleh dari sampel dengan populasinya, kemudian apa yang dihitung dari sampel digunakan untuk menandai populasi. Pada taraf selanjutnya orang tidak puas hanya mengumpulkan angka-angka pengamatan saja. Mereka juga tidak puas bahwa yang diperoleh dari sampel digunakan untuk mencirikan populasi. Timbullah usaha-usaha untuk memperbaiki kesimpulan dalam melakukan ramalan-ramalan populasi berdasarkan angka-angka statistik yang dikumpulkan dari sampel tersebut. Bagian ilmu yang membahas cara-cara mengambil kesimpulan berdasarkan angka-angka pengamatan ini dinamakan statistika induktif.

Ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran

UKURAN PEMUSATAN

Ukuran Pemusatan merupakan ukuran yang dapat melihat bagaimana data tersebut mengumpul , ukuran pemusatan data yaitu mencari sebuah nilai yang dapat mewakili dari suatu rangkaian data. Adapun istilah lain dari ukuran pemusatan data adalah ukuran tendensi sentral.
  • Macam-macam ukuran pemusatan data : 
  1. Rata-rata hitung (mean) 
  2. Rata-rata harmonis (harmonic mean)  
  3. Rata-rata ukur (geometric mean)
  4. Median
  5. Modus
  6. Rata-rata gabungan
  7. Mean dengan rata-rata sementara

  • Rumus untuk menentukan nilai ukuran pemusatan data :
  1. Rata-rata hitung
    X = total x / n
  2. Rata-rata harmonis.
    H =  n / total setengah x
  3. Rata-rata ukur.
    GM = akar x1, x2, x3,...., xi
  4. Median.
    Me = jumlah dua data ditengah / 2
  5. Modus merupakan data yang sering muncul. 
Ada pula ukuran pemusatan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu ukuran pemusatan data yang belum di kelompokan dan ukuran pemusatan data yang di kelompokan. Dengan ini saya akan membahas tentang ukuran pengukuran pemusatan data yang belum di kelompokan.

Di dalam ukuran pemusatan yang belun di kelompokan ada : rata-rata ,modus, dan median. Bedanya dengan macam-macam ukuran pemusatan ,yang belum di kelompokan ini hanya di bagi menjadi 3 yaitu yang tadi diatas adalah rata-rata, modus, dan median.

1.      Rata-rata
Rata-rata atau yang sering kita sebut juga dengan mean merupakan rasio dari total nilai pengamatan dengan banyaknya pengamatan. Bila data dari perubah acak X sebanyak n buah dinotasi dengan x1, x2, x3,..., xn.
2.      Modus
Modus merupakan data paling sering muncul dari pengamatan yang telah di peroleh. Dari data pengamatan apabila ada satu modus atau satu data yang memiliki frekuensi paling banyak di sebut sebagai unimodus, apabila ada dua data yang memiliki frekuensi paling banyak di sebut dengan bimodus,dan seterusnya. Notasi dari modus dalam buku ini adalah m.
3.      Median
Mendain adalah ukuran pemusatan di mana data tersebut terbagi menjadi dua sama banyak. Median di notasikan dengan M. Untuk data yang belum di kelompokan, tentunya data ini harus di urutkan terlebih dahulu dari data yang terkecil hingga data yang terbesar.

UKURAN PENYEBARAN

Ukuran penyebaran data adalah suatu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran data dari nilai rata-ratanya.
Istilah lain dari ukuran penyebaran data adalah ukuran dispersi.
A.    Macam-macam ukuran penyebaran data:
  • Jangkauan atau dengan istilah lain yaitu range.
  • Simpangan rata-rata
  • Varians
  • Quartil
  • Jangkauan quartil
 B.     Beberapa rumus untuk menentukan nilai ukuran penyebaran data :
  • Range
    R = Xt – Xr
  • Simpangan rata-rata
    Sr =
    total x - i dibagi n
  • Varians
    V =
     (total x - i)kuadrat dibagi n
  • Jangkauan quartil
    Jq =
    q3 - q1

       Keragaman atau variasi setiap kumpulan data daoat di ukur dengan menggunakan suatu nilai numerik yang di sebut sebagai ukuran penyebaran data.
Ada beberapa ukuran penyebaran data ,yaitu :

Rentang

      Rentang atau yang biasa di sebut dengan range yang di beri notasi j. Range terebut ialah ukuran variasi yang paling sederhana. Sesungguhnya telah kalian pelajari ketikan membahas langkah-langkah untuk mengubah data mentah menjadi lebel distribusi frekuensi kelompok ,rentang data mendefisinikan sebagai selisih antara datum terbesar dengan datum data terkecil.
    Kalian juga dapat mengatakan bahwa semakin kecil rentang  dari distribusi data, semakin cenderung kita menganggap bahwa mean dapat mewakili data yang bersangkutan secara represensentatif. Sebaliknya , semakin besar rentang dari suatu distribusi data, semakin cenderung kita mengatakan bahwa mean yang kita peroleh tidak dapat di gunakan untuk mewakili data yang bersangkutan.

Simpangan interkuartil

     Simpangan interkuartil adalah ukuran penyebaran data yang lebih baik dari pada rentang, karena ia mengukur rentang dari 50% data yang di tengah.
Sebagai alternatif, dapat juga di gunakan sebagai simpangan kuartil atau rentang semi-interkuartil, yang di definisikan sebagai setengah dari rentang interkartil.
Oleh karena itu simpangan kuartil di rumuskan sebagai bertikut,
                                         Qn = setengah (Q3 - Q1)

Pada simpangan kuartil, ukuran penyebaran hanya di tentukan oleh nilai kuartil data. Akan tetapi tidak demikian pada ukuran penyabaran simpangan data-data, ragam dan simpangan baku.   

Perbedaan Statistika dan Matematika

        Pembelajaran statistika di SMA tidak bisa dilepaskan dari induk mata pelajarannya yaitu matematika. Matematika memberikan ruang lingkup kajian materi yang beragam diantaranya adalah statistika. Pada di kelas VI SD, anak-anak sudah dikenalkan pada statistika secara formal. Statistika juga diajarkan di SMP. Pada jenjang sekolah menengah atas (SMA), siswa mendapatkan materi statistika di kelas XI. Statistika selalu diajarkan di dalam materi matematika, tetapi jika kita melihat di perguruan tinggi ternyata terdapat jurusan statistika yang berbeda dengan jurusan matematika. Statistika juga menjadi matakuliah pilihan untuk semua jurusan yang ada di perguruan tinggi. Kenapa pada jejang perguruan tinggi statistika membentuk cabang kajian sendiri? apakah yang melatarbelakangi statistika berdiri sendiri dan berbeda dengan matematika? pada kesempatan kali ini saya akan membahasnya sekilas tentang perbedaan statistika dan matematika yang sebagian besar idenya saya ambil dari makalah “Complementing Mathematical Thingking and Statistical Thingking in School Mathematics” yang ditulis oleh Linda Gattuso dan Maria Gabriella Ottaviani.

      Pertama, statistika lebih menekankan kepada penalaran induktif sedangkan matematika cenderung menggunakan penalaran deduktif. Matematika dikatakan deduktif karena beranjak dari aksioma dan teorema sehingga memunculkan penalaran-penalaran, model-model dan bukti baru berdasarkan aksioma dan teorema yang telah ada sebelumnya. Statistika, dengan situasi yang sama dan data yang sama pula bisa memberikan cara menganalisis yang berbeda dan memunculkan kesimpulan yang berbeda pula. Hal itu membutuhkan penalaran induktif, bekerja dengan randomisasi/pengacakan, pengambilan kesimpulan yang sesuai dan menginterpretasi hasil yang didapat.

          Kedua, matematika menyajikan abstraksi sedangkan statistika memberikan wawasan dengan penginterpretasikan situasi nyata. Matematika merupakan ilmu yang abstrak, pada awalnya mungkin terkesan nyata tetapi pada akhirnya matematika akan cenderung abstrak. Sedangkan statistika lebih cenderung ke kejadian nyata seperti untuk mengetahui berapa jumlah penduduk yang bekerja dan merasa puas dengan pekerjaannya, mengetahui jumlah prosentasi ikan yang ada di lautan, kita tidak bisa menggunakan perhitungan yang tepat karena kita hanya bisa mengkira-kirakan/menginterpretasikan dari contoh kecil yang didapat/diambil.

          Ketiga, matematika dan statistika berbeda dalam penggunaan bilangan. Matematika melihat bilangan sebagai bagian dari operasi, generalisasi, dan abstraksi sedangkan statistika memandang bilangan yang dihubungkan dengan situasi nyata, sehingga penting dalam pembuatan pemodelan dan mengambilan penalaran serta keputusan.

Penerapan dan Peranan Statistika di Kehidupan

Di era globalisasi, penerapan dan peranan statistika sangat membantu manusia dalam memudahkan pekerjaan mereka di kehidupan sehari-hari. Ada beberapa penerapan dan peranan statistika di kehidupan sehari-hari, contohnya pada kegiatan ilmiah, proses belajar mengajar, kegiatan ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.

Kehidupan Sehari-hari   
Di kehidupan sehari-hari, statistika memiliki peranan yang sangat penting. Seperti mengolah data serta menafsirkan tingkat biaya kehidupan sehari-hari, tingkat kecelakaan lalu lintas, tingkat pendapatan dan lain-lain.
Kegiatan Ilmiah
Pada kegiatan ilmiah, statistika juga memiliki peranan yang penting. Contohnya, menganalisis serta mempresentasikan keterangan-keterangan dalam angka statistik.
Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar, statistika memudahkan dalam menganalisis soal-soal atau contoh kasus yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan Ilmu Pengetahuan
Pada kegiatan ilmu pengetahuan, statistika memiliki peranan sebagai sarana untuk menganalisis dan menginterpretasikan data kuantitatif ilmu pengetahuan, sehingga diperoleh suatu kesimpulan dari berbagai data tersebut.

Kesimpulan
Statistic digunakan sebagai metode untuk pengumpulan data yang bertujuan untuk penarikan suatu keputusan. Di dalam Statistic sendiri terdiri dari 3 hal yaitu kuartil, desil dan persentil. Dimana masing – masing nya memiliki rumus tersendiri untuk menghitung jumlah data – data yang ada.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika
http://www.academia.edu/3316674/Sejarah_Perkembangan_Statistika_dan_Aplikasinya
https://lutfi4math.wordpress.com/2012/02/18/perbedaan-matematika-dan-statistika/
http://rianindustrial.blogspot.co.id/2013/06/ukuran-pemusatan-dan-ukuran-penyebaran.html
http://poetrinice.blogspot.co.id/2013/04/tugas-makalah-statistik.html

0 komentar :

Posting Komentar